02 November 2009

Cara Kerja Photoshop

1. Saya mulai dengan pemikiran bahwa semua software diciptakan untuk bisa dijalankan setiap orang tanpa kecuali.
Ya dong, apa gunanya sebuah software diciptakan jika tidak bisa dijalankan? Ini pemikiran yang sederhana, tapi kebanyakan orang tidak mau mengakuinya. Banyak orang menyerah ketika mencoba beberapa kali, dan software tidak berjalan seperti yang diinginkan. Atau bahkan malah jadi berantakan. Akibatnya mereka berpikir “Ah, saya tidak bisa software ini”. Atau, “Saya memang tidak bakat dalam hal komputer”. Padahal mereka butuh.
Lucu ya, padahal bakat dan tidak bakat hanya berbeda 10%! Yang paling menentukan dalam penguasaan software adalah kemauan untuk terus mencoba dan tekun mempelajari.
Apalagi software sekelas Adobe Photoshop. Photoshop diciptakan bagi orang awam sampai para desainer kelas kaliber. Setiap orang pasti bisa belajar Photoshop dan berhasil.
Jadi, ketika lain kali Anda mau mencoba belajar Photoshop, ingat, Photoshop diciptakan untuk mudah dipelajari oleh setiap orang tanpa kecuali, termasuk Anda.
2. Saya tidak sekedar menghafal. Saya memahami.
Ini adalah tips andalan saya. Banyak sekali orang minta diajari Photoshop, dan ketika mereka sudah diajari, mereka lupa lagi dan lupa lagi. Lupa2 seperti ini membuat mereka terbentur, tersendat2, dan akhirnya menjadi frustrasi, lalu merasa Photoshop itu susah.
Sekarang kita rombak pola pikir kita. Jangan menghafal! Sekali lagi, jangan menghafal tool-tool atau langkah2 di Photoshop. Sebaliknya, pahami, kemudian lupakan. Pahami, kemudian lupakan. Pahami, kemudian lupakan. Pahami, kemudian lupakan. Paham? Sudah lupa? Atau malah ingat?
Misalnya, seseorang ingin mempelajari tool2 di toolbox Photoshop. Lihat gambar.

Setiap tool diwakilkan dengan sebuah ikon. Ikon yang melambangkan fungsi tool. Hanya dengan sedikit berpikir, kita dapat mengetahui fungsi ikon2. Ikon ini dipilih dengan amat hati2 oleh Adobe Photoshop. Tujuannya adalah agar seseorang dapat langsung mengenali fungsi dari tool yang dilambangkan dengan ikon.
Contoh dari tool2 yang sering dipakai:
Move Tool, dilambangkan dengan ikon panah dan 4 arah panah, mewakili tool untuk menggerakkan posisi benda. 4 arah panah > identik dengan gerakan > posisi berubah.
Itu baru ikonnya. Coba baca nama tool-nya. MOVE Tool. Alat penggerak, bahasa Indonesianya. Gampang kan?
Marquee Tool, dilambangkan dengan ikon kotak bergaris putus2, mewakili tool untuk menseleksi. Bentuknya yang kotak dengan garis putus2 menggambarkan seleksi yang berbentuk kotak. Ada beberapa pilihan seleksi berbentuk lingkaran dan garis.
Magic Wand Tool, dilambangkan dengan ikon tongkat sulap (magic wand), mewakili tool untuk menseleksi area dengan warna yang sama. Dilambangkan dengan tongkat sulap karena cara kerjanya yang seperti sulap, mampu mendeteksi warna2 yang sama.
Brush Tool, dilambangkan dengan ikon kuas, seperti kuas untuk mengecat. Jelas sekali gunanya adalah untuk mengecat (brush) atau melukis menggunakan kuas.
Paint Bucket Tool, dilambangkan dengan ikon kaleng cat (paint bucket) yang ditumpahkan. Kalau kita menumpahkan kaleng berisi penuh cat, apa yang terjadi?? Semuanya akan berlumuran cat, rata dengan warna dari kaleng cat.
Eraser Tool, dilambangkan dengan karet penghapus. Wah yang ini jelas sekali dong buat apa fungsinya.
Stamp Tool, dilambangkan dengan ikon stempel (stamp). Seperti stempel yang fungsinya adalah menstempel, Stamp Tool berfungsi menstempel area yang sudah diatur sebelumnya.
Text Tool, dilambangkan dengan huruf T besar. Menggambarkan fungsinya sebagai tool untuk mengetikkan huruf.
Memang ada beberapa tool yang tidak kita kenal, mungkin karena kita kurang familier dengan fungsinya. Tapi dari pemaparan di atas terlihat bahwa sebenarnya mudah untuk memahami bentuk2 ikonnya. Jadi kita tidak perlu merasa harus mengingat2 semuanya. Pahami, kemudian lupakan.. Kalau masih kurang puas juga, tenang, ada tips selanjutnya.

3. Setiap Tool Mempunyai Parameter atau Keterangan.
Pada setiap software (terutama software kelas dunia), setiap tool mempunyai keterangan atau yang disebut parameter. Keterangan ini menginformasikan apa-apa saja yang bisa dilakukan dengan tool yang sedang dipilih.
Begitu juga Photoshop. Ketika memilih satu tool, ada informasi tentang tool itu sendiri, dan option atau variasi yang bisa dilakukan dengan tool tersebut. Informasi ini biasanya terletak di bawah ketika Anda mengaktifkan tampilan ‘Status Bar’. Klik Windows > Status Bar untuk menampilkan informasi tool.
Ini contoh informasi pada move tool. “Click and drag too move layer or selection” berarti kita menggunakan Move Tool dengan cara meng-klik, tahan, dan gerakkan mouse. “Use Shift and Alt for additional options” berarti kita bisa menggunakan tombol Shift dan Alt untuk tujuan lain. Misalnya? Itu tugas Anda untuk bereksperimen! ;p
Ini contoh informasi pada marquee tool.
Sedangkan option / variasi tool otomatis muncul ketika Anda memilih satu tool. Tentunya setiap tool mempunyai option yang berbeda pula.
Ini parameter dari brush tool. Perhatikan fitur2 yang dipunya. Kita bisa mengatur ukuran dan tingkat blur-nya.

Parameter dari text tool, dengan pilihan jenis font, ukuran, attribut, dan sebagainya.
Dari informasi dan parameter ini, Anda bisa mengenali, sebenarnya untuk apakah tool yang sedang Anda gunakan. Apa saja yang bisa dilakukan dengan tool ini. Bagaimana mengubah variasi tool agar cocok dengan keinginan kita.
Berpikir lebih keras, pahami, kemudian lupakan. Toh nanti kita juga akan memahami lagi setiap tool yang sedang kita gunakan. Jadi, buat apa diingat-ingat?
Ada beberapa tips lagi untuk memahami Photoshop. Akan saya lanjutkan di postingan selanjutnya.
Selamat mencoba
Bagaimana Menguasai Fitur Layer Pada Photoshop bag-2
Ini adalah bagian kedua dari tutorial “Bagaimana Menguasai Fitur Layer pada Photoshop”. Perlu diingat, saya menulis tutorial untuk Adobe Photoshop CS, dan saat ini Photoshop sudah berkembang sampai ke Photoshop CS3, dan sebentar lagi CS4 akan dirilis. Ada banyak perubahan besar dalam perkembangan ini, yang mungkin akan lain sama sekali dengan tutorial ini.

Lock layer
Sesuai namanya, Lock Layer mengunci layer, membatasi apa yang bisa dilakukan terhadap layer yang dikunci.
Ada empat macam Lock. Mulai dari kanan, ikon berbentuk gembok, “Lock All”. Jika diklik, ikon ini mengunci semua aktifitas layer, mulai dari perubahan posisi, perubahan bentuk, warna, segalanya. Layer benar-benar freeze.
Yang kedua, ikon panah, “Lock Position”. Hanya mengunci posisi dan perubahan bentuk.
Yang ketiga, ikon kuas, “Lock Image Pixels”. Mengunci perubahan gambar di layer. Tidak bisa mengecat, menghapus, atau mengedit gambar. Akan terlihat tool-tool mana saja yang diblok, tidak bisa digunakan saat ikon kuas diaktifkan.
Yang keempat, ikon kotak-kotak, “Lock Transparent Pixels”. Fitur ini unik. Saat lock ini diaktifkan, kita tidak bisa menghapus objek dari yang sudah ada. Kita juga tidak bisa menambah pixel yang sudah ada. Kalau Anda mencoba untuk menghapus objek dengan Eraser Tool, bukannya terhapus, objek akan berwarna putih. Sedangkan jika Anda bermaksud mengecatnya, cat nya tidak akan melebihi objek yang sudah ada. Hmm, saya masih belum mengerti apa gunanya.
Yang jelas, Lock Layer berfungsi untuk membekukan layer agar tidak bisa diedit lagi. Sangat berguna dalam membuat project dengan layer berjumlah banyak.
Link Layer
Link Layer bertugas untuk me”rantai” layer lain. Efeknya adalah ketika layer ini digerakkan atau dirubah bentuknya, layer yang di-link ikut berubah (posisi dan bentuknya).
Layer Name
Layer Name atau nama layer, dapat Anda ganti dengan cara mengklik dua kali (double click) nama layer. Atau bisa juga dengan mengklik kanan layer > Layer Properties.
Memberi nama pada layer kelihatannya tidak begitu penting jika Anda bekerja dengan layer yang sedikit. Namun sejak awal harus dibiasakan memberi nama pada layer, tidak hanya sekedar Layer 1, Layer 2, Layer 3. Ketika Anda bekerja dengan belasan bahkan puluhan layer, Anda akan kebingungan memilih layer dimana sebuah objek berada. Kalau Anda menamai layer ini satu persatu, kerja Anda bisa 30% lebih cepat!
Tips #1 : Anda dapat memilih layer yang ingin Anda edit dengan menggunakan Move Tool. Arahkan Move Tool ke objek yang ingin Anda edit, tekan dan tahan tombol CTRL, lalu klik. Latih kebiasaan ini, karena akan mempercepat kerja Anda 50% lebih cepat. Tapi tampaknya Move Tool tidak bisa mendeteksi objek dengan transparansi kurang dari 50%. Tenang, ada tips#2.

Tips #2 : Anda dapat menemukan layer yang ingin Anda pilih dengan Move Tool, kali ini dengan mengklik kanan objek. Ketika diklik kanan, akan keluar semacam Cara ini biasa saya gunakan jika objek (yang akan diedit) memiliki transparansi yang tipis. Transparansi yang tipis bisa berarti objek tersebut disetting dengan Opacity kurang dari 50%.

Layer Style
Layer Style menambahkan efek ke objek dalam satu layer yang Anda pilih. Selain mengklik ikon “Add Layer Style”, Layer Style dapat ditambahkan dengan mengklik dobel layer yang akan di”efek”. Tapi ingat, jangan mengklik dobel di nama layer, karena klik dobel nama layer akan mengganti nama layernya. Klik lah di luar nama layer. Layer Style menambahkan efek2 seperti embos, bayang, pendar, dan lain2. Tentang Layer Style akan kita bahas lebih dalam di postingan lain.
Master Opacity
Master Opacity kerap disebut juga dengan Opacity saja. Opacity berarti transparansi, dan fitur ini mengatur transparansi objek. Kisarannya mulai dari 0% alias tak tampak, sampai 100% atau tanpa transparansi. Sebenarnya ada dua macam opacity, Master Opacity dan Fill Opacity. Master Opacity akan mengatur transparansi objek sekaligus Layer Style nya. Sedangkan Fill Opacity hanya mengatur transparansi objek, tanpa mempengaruhi Layer Style. Fill Opacity sangat jarang digunakan, karena fungsinya yang tidak begitu banyak. (Master) Opacity sangat berperan ketika kita mengedit dan mendesain. Akan ada banyak contoh manipulasi foto dan desain yang menggunakan Opacity.
Oya, fitur Opacity tidak hanya ditemui dalam Layer saja, tetapi hampir di setiap tool Photoshop mempunyai fitur Opacity. Untuk awal, ingat-ingat sajalah bahwa Opacity berarti transparansi.
Layer Menu
Namanya juga Layer Menu, isinya memuat segala fitur Layer. Lihat gambar. Ini kondisi ketika ikon segitiga kecil di kanan atas itu diklik.

Kita bahas satu per satu isi Layer Menu, mulai dari atas.
“Dock Palette to Well” artinya menaruh panel Layer ini ke atas menjadi ikon Quick Launch. Yah, sebenernya ini bukan fitur untuk mengedit, tapi lebih ke tata letak Panel saja. Jangan dipedulikan.
Mulai dari “New Layer..” sampai “New Layer Set..” sudah ada ikonnya sendiri untuk diklik, sudah dibahas di postingan bagian pertama, jadi tidak saya bahas lagi deh.
“New Set From Linked..” hanya sekedar menambahkan folder Set, dan layer yang aktif beserta layer lain yang di-link langsung dimasukkan ke dalam folder Set tadi. Ini hanya mempermudah dan menyatukan layer-layer yang di-link menjadi satu folder.
“Lock All Layers In Set” mengunci folder Set beserta isinya. Kali ini hanya ada satu lock, Lock All. Hanya aktif ketika bekerja dalam layer Set folder.
“Layer Set Properties..” atau “Layer Properties” digunakan untuk mengganti nama layer atau nama folder Set.
“Blending Options..” disebut juga Layer Style.
“Merge Layer Set” akan menggabungkan layer-layer yang berada dalam satu folder Set. Menu ini akan keluar jika Anda bekerja dalam layer folder Set seperti pada gambar. Dan jika Anda bekerja dalam layer yang ter-link ke layer lain, fitur ini akan muncul dengan nama “Merge Linked” yang berarti gabungkan yang ter-link.
“Merge Visible” menggabungkan segala layer yang visible (tidak ter-‘hidden’). Segala layer yang berada dalam kondisi hidden tidak akan digabung.
“Flatten Image menggabungkan semua layer, ya, semua layer menjadi satu layer saja. Flatten Layer biasa digunakan untuk keperluan tertentu, seperti memindahkan semua layer ke dalam file lain.
“Palette Options” mengatur tampilan layer, memberikan pilihan apakah akan berbentuk ikon, thumbnail kecil atau thumbnail besar. Saran saya, kalau spesifikasi komputer Anda besar, gunakan tampilan thumbnail besar. Hal ini akan mempermudah Anda mengetahui dimana layer yang sedang Anda cari. Tapi kalau komputer Anda pas-pasan seperti saya, mending gunakan tampilan “None” karena akan membuat Photoshop Anda bekerja lebih cepat. Hal ini juga termasuk dalam optimalisasi kinerja Photoshop.
Bagaimana Menguasai Fitur Layer Pada Photoshop - bag1
Layer = fitur penting dalam Photoshop.
Oh tidak tidak, kalau boleh saya bilang, Layer adalah fitur yang MUTLAK dipakai dalam Photoshop. Dengan menggunakan Layer, Anda dapat mengolah desain dengan sangat leluasa. Belum lagi soal manipulasi dan trik2 gambar. Mari kita pelajari satu per satu.
Apa itu Layer ?
Layer = lapisan. Layer pada Photoshop bagaikan lapisan transparansi yang berisi gambar, ditumpuk menjadi satu kombinasi desain. Lihat gambar.

Paham cara kerja layer? Kita lihat panel Layer dan cara mengoperasikannya.

Lihat gambar: panel layer ini adalah panel layer untuk file Elisha Cuthberth. Terdiri dari tiga layer, yaitu layer wings yang berisi objek sayap dan tulisan Elisha Cuthberth, layer Elisha photo yang berisi objek foto Elisha, dan layer background yang berisi gambar abstrak merah dan hitam.

“Bekerjalah pada layer yang tepat” adalah aturan utama dalam menggunakan layer. Jika Anda tidak bekerja (mengedit) layer yang tepat, kesalahan demi kesalahan akan terjadi. Misal, jika Anda ingin mengedit gambar Elisha, maka bekerjalah pada layer Elisha photo. Klik (aktifkan) layer Elisha photo sebelum Anda mulai mengutak-utik gambar Elisha.

Okei, sekarang kita mulai mengenali fitur2 pada panel Layer. Hei, kita tidak akan menggunakan semua fitur Panel Layer. Hanya sebagian saja yang diperlukan pada awalnya. Here it is.
Create New Layer
Klik ikon ini, dan kita akan menambahkan satu layer baru yang kosong. Tapi jika kita men-drag satu layer ke ikon tersebut, layer tersebut akan terduplikasi.

Duplikasi layer berguna untuk cadangan layer, manipulasi gambar, dan memperbanyak suatu objek. Kita akan bahas ini dalam posting yang lain.
Delete New Layer
Fitur ini untuk menghapus layer. Ada dua cara untuk menghapus layer. Yang pertama adalah dengan mengklik langsung ke ikon yang berbentuk tong sampah ini. Cara kedua adalah men-drag layer ke ikon Delete Layer. Hasilnya sama saja.
Create New Set
Fitur ini membuat satu folder (bukan layer) yang dapat menyimpan layer-layer. Klik ikon bergambar folder dan sebuah Folder akan muncul. Anda dapat men-drag layer-layer ke Folder ini, berapa pun jumlahnya.

Gunanya? Layer-layer yang berada dalam satu folder akan dianggap “Linked”, atau “dirantai”. Jika yang satu digeser posisinya, yang lain mengikuti. Tentu saja kondisi ini berlaku jika Anda bekerja dalam Set yang benar. Ow, jika Anda membuang satu Set folder yang berisi layer-layer, tidak hanya Set folder yang terbuang, tapi isinya pun akan ikut terbuang. Be careful, okay? (Hmm, ga segawat itu sih, masih ada fitur History yang akan meng-cover beberapa kesalahan)

Layer Visibility
Layer Visibility berupa ikon bergambar mata. Ikon ini menjadi indikator, apakah sebuah layer terlihat (visible) atau tersembunyi (hidden). Fitur ini akan menjadi sangat berguna untuk mendeteksi layer mana yang telah Anda buat/edit. Jadi Anda tidak akan “tersesat” ketika memilih layer untuk diedit. Klik ikon mata untuk menyembuyikan layer. Layer yang ikon matanya muncul berarti visible. Oya, layer yang tidak visible tidak bisa diedit. Harus di”visible”kan dahulu.




Tool Stamp Menstempel Foto Anda
“Stamp” memang salah satu tool unik di Photoshop yang banyak digunakan para desainer.
Sesuai namanya, cara kerjanya seperti stempel. Mengambil “sampel” atau contoh gambar, dan menstempelkannya ke area baru.

Cara menggunakan “Stamp” : klik tool “Stamp”, arahkan kursor mouse ke sampel yang ingin diambil, tekan Alt, tahan, klik sekali dan lepas. Lalu arahkan kursor ke tempat baru dimana Anda ingin menstempelkan sampel tadi, lalu klik dan lihat perubahan yang terjadi.
Untuk memperbaiki wajah, Anda mungkin mau menstempel dengan lebih “halus”. Intinya kita mengambil sampel kulit yang bersih, dan menempelkannya ke kulit yang berjerawat atau bernoda. Dalam situasi ini Anda harus memperhatikan kulit yang jadi sampel dengan kulit tempat noda berada. Harus sama, minimal mirip teksturnya. Pori-pori normal harus tetap ada dan harus dikerjakan secara halus untuk menghindari kesan “kulit tempelan”.
Caranya, ubah “tipe brush” tool “Stamp” menjadi lebih halus, yaitu dengan Hardness = 0%.
Opacity juga berguna saat ingin memperbaiki bagian wajah yang lebih halus. Ini hasil tool “Stamp” dengan tipe brush yang halus (Hardness 0%) dengan opacity 20%.
Hasilnya akan jadi lebih halus.
Fitur “Aligned” untuk Mengunci Sampel

Jika biasanya kita menstempel dengan hanya satu area sampel saja, kali ini dengan fitur “Aligned” kita bisa mengunci sampel agar dapat terstempel dengan utuh.
Tanpa fitur Aligned, jika Anda melepas klik, dan mulai menstempel lagi, maka sampel akan mulai dari tempat sampel semula. Dengan fitur Aligned, sampel akan bergeser mengikuti jarak kursor, meskipun klik sudah dilepas.
Fitur ini tidak berguna bagi mereka yang ingin memperbaiki wajah. Kegunaannya lebih pada “menjiplak utuh” suatu gambar.
Semoga bermanfaat, selamat menstempel.
Cara Tercepat Belajar Photoshop
Banyak orang sering bertanya2, bagaimana sih cara tercepat belajar (otodidak) Photoshop? Menurut saya, cara tercepat adalah dengan mengedit foto diri sendiri. Kok bisa? Karena tiap orang pasti merasa fotonya ada yang kurang, dan ingin sedikit perbaikan. Dan tiap orang bersemangat untuk memperbaikinya. Ya kan?
Edit foto adalah start terbaik untuk memulai menggunakan tool2 Photoshop. Saya akan
mengambil contoh wajah Sophie Marceau, yang wajahnya lagi jerawatan. Karena kita belajar untuk awal mula, kita mulai dengan menghilangkan bintik2 dan menaikkan kontras sehingga foto menjadi lebih terang.
Ini gambar sebelum diedit:
Dan ini sesudah diedit:
Dari sini kita lihat dulu apa yang perlu diperbaiki:
Okei. Langkah pertama, set dulu konfigurasi optimal Photoshop Anda. Hal ini penting untuk mengoptimalkan kerja Photoshop Anda.
Lalu, ini langkah2nya.
1. Naikkan kontras foto
2. Bersihkan foto dengan menggunakan tool ‘Stamp’
3. Atur warna sesuai keinginan

Menaikkan Kontras Foto
Buat satu layer duplikat seperti pada gambar. Klik kanan di layer background, pilih “Duplicate Layer…”.

Layer duplikat ini yang akan kita edit kontrasnya. Biarlah layer asli tetap disana, sebagai cadangan jika kita tak sengaja merusak layer yang sedang kita edit.
Kemudian klik menu Image > Adjustment > Levels, atau tekan Ctrl+L.

Anda harus selalu perhatikan dimana layer tempat Anda bekerja. Jangan sampai salah mengaktifkan layer, oke?
Sekarang perhatikan panel Levelnya, lihatlah panah kanan dan kiri.

Panah kanan bertugas untuk menambah kontras terang, dan yang kiri menambah kontras gelap. Geser panah2 ini secukupnya. Disini diperlukan kepekaan Anda tentang gelap terang. Anda harus bisa mengira2 sampai dimana kontras yang tepat, yang tidak terlalu gelap atau terlalu terang. Setelah kontras yang diperlukan tercapai, klik OK.
Ada beberapa orang yang senang mengklik Auto karena mengatur kontras secara otomatis, namun saya tidak menyarankan Anda menggunakan fasilitas ini, karena tidak semua gambar akan terkontras dengan baik. Jalan terbaik mengatur kontras adalah dengan mengaturnya secara manual berdasarkan kepekaan kita sendiri.
Ada kalanya kita harus melakukan sedikit trik manipulasi untuk memperoleh kontras dan pencahayaan yang detail. Trik ini melibatkan banyak layer dan fasilitas Level yang intens. Tapi untuk awal, segini saja udah cukup deh.
Membersihkan Wajah dengan tool “Stamp”
Seperti namanya, tool “Stamp” berfungsi untuk men”stempel” area dengan “sampel” yang sudah diset sebelumnya. Pastikan Anda mengetahui cara kerja “Stamp” sebelum menggunakannya untuk mengedit foto Anda. Khusus untuk tool “Stamp” akan dituliskan satu artikel sendiri. Disini, “Stamp” berguna untuk menutupi wajah yang berjerawat, digantikan dengan bagian kulit yang bersih. Kuncinya adalah mengetahui
area yang tepat sebagai sampel Anda.

Pada waktu menstempel foto Anda, lagi-lagi kepekaan dan ketelitian menjadi panduan Anda untuk membersihkan wajah-wajah berjerawat. Tidak hanya jerawat, foto yang kotor dan kantung mata pun bisa Anda bersihkan. Tapi jangan lupa, sebelum menggunakan tool ini, duplikat dahulu layer yang Anda kerjakan. Hanya untuk berjaga-jaga apabila Anda salah menstempel, Anda masih mempunyai layer cadangan.
Tips untuk menstempel foto Anda:
1. Gunakan zoom sesering mungkin. Ketelitian dan ketepatan jadi faktor penting keberhasilan stempel Anda.
2. Gunakan tipe brush yang lembut (hardness = 0) untuk mendapatkan hasil yang rata.
3. Bermain-mainlah dengan opacity (transparansi) pada parameter “Stamp” pada saat menstempel area yang sulit. Stempel yang transparan membantu Anda untuk lebih akurat menutupi bagian-bagian yang halus.
Nah, selamat menstempel foto Anda.
Mengatur Intensitas Warna
Biasanya, setelah gambar dinaikkan kontrasnya, warnanya akan jadi tajam sekali. Intensitas warna yang tinggi akan membuat gambar jadi kurang normal. Hal ini bisa diatasi dengan fitur Hue and Saturation. Klik menu Image > Adjustment > Hue and Saturation, atau tekan Ctrl+U.

Hue mengatur perubahan warna, jika panah di tengah digeser, warna di layer pun ikut bergeser, merah menjadi kuning, kuning menjadi hijau, dan seterusnya.
Saturation mengatur intensitas warna pada gambar. Jika panah digeser semakin ke kanan, maka warna juga akan semakin menyala. Sebaliknya jika panah digeser ke ujung kiri, tidak ada warna yang tersisa alias hitam putih.
Lightness mengatur gelap terang gambar. Tapi tidak seperti Level yang mengatur kontras, Lightness menambah warna putih jika panah digeser ke kanan dan menambah warna hitam jika digeser ke kiri.
Check box “Colorize” mengkonversi warna-warni gambar menjadi satu warna saja. Contoh penggunaan fitur ini misalnya foto sepia. Foto sepia hanya mempunyai satu unsur warna, yaitu warna sepia atau coklat muda.
Tombol Load dan Save diperuntukkan bagi Advance user yang lebih berpengalaman. Nantinya akan dibahas tersendiri.
Di bagian atas ada pilihan warna. Master adalah untuk semua warna. Maksudnya, ketika dipilih Master, jika Anda mengutak-atik Hue atau Saturation atau Lightnessnya, semua warna akan berubah (ingat, gambar terdiri dari titik-titik warna RGB -Red Green Blue-). Tetapi jika Anda memilih salah satu warna, misalnya Red, dan kemudian Anda menggeser panah Saturation, maka hanya unsur warna merah (Red) yang akan berubah. Warna lain (misalnya biru) tidak akan terpengaruh. Silakan bereksperimen dan perhatikan perubahannya.

Sekarang kembali ke foto. Warna kulit manusia didominasi oleh dua unsur, yaitu merah dan kuning. Red dan Yellow. Dua warna ini yang harusnya Anda utik-utik, untuk mendapatkan hasil gambar yang normal, kulit muka yang segar tapi tidak “pecah”.
Tips untuk menyempurnakan warna kulit:
Pilih warna Red, kemudian geser panah Lightnessnya ke kanan, sampai angka menunjukkan +15. Kira2 dengan angka segini, kulit muka akan bertambah putih. Dan warna merah yang meradang akibat Level bisa agak diredakan. Anda bisa saja menambah putih kulit muka Anda, dengan menambah Lightness nya menjadi +50 atau lebih, tapi (masih pada warna Red) panah Saturation nya juga musti Anda tambah (geser panah ke kanan), kalau tidak foto akan menjadi pucat.
Selamat mengedit foto Anda.
Sebelum Belajar Photoshop
Photoshop 3 Comments »
Hey, hari gini siapa sih yang nggak tau Photoshop? Program powerful yang berguna
buat mengedit gambar dan menciptakan kreasi desain grafis.
Sebagian tau cara menggunakannya. Sebagian lagi malah belum pernah menyentuh program ini.
Seseorang yang mulai belajar Photoshop haruslah bisa menggunakan komputer
dan program OS (Operating System), misalnya Windows. Harus paham istilah ini:
- File
- Open
- Edit
- Save
- Cut
- Copy
- Paste
- Delete
- Menu
- Drag n Drop
Setelah itu penting juga untuk mengerti konsep2 berikut:
Semua gambar atau image terdiri dari dua jenis, yaitu vektor dan bitmap.
Gambar vektor adalah gambar yang terbuat dari rumus.
Ingat pelajaran SMP tentang vektor? Jika ada 2 titik yang disambungkan,
tercipta garis. Ditambah satu titik lagi, dan dihubungkan, jadilah satu bidang.
Gambar vektor terdiri dari gambar2 dan titik2 seperti rumus matematika.
Gambar bitmap terdiri dari titik-titik warna, dan ketajamannya ditentukan
oleh kerapatan titik2 ini, disebut resolusi gambar. Seperti pada layar monitor
atau TV (dan juga hasil cetak offset), satu bidang warna dihasilkan
dari 3 atau 4 titik warna. Warna pada layar TV dan monitor jika diperbesar,
terlihat seperti ini :

Lihat gambar di bawah ini. Gambar sebelah kiri adalah gambar asli tanpa diperbesar.
Tajam, jelas dan tidak “pecah”. Jika diperbesar ukurannya, gambar akan
terlihat blur atau kabur (gambar bagian tengah).

Gambar yang dizoom terlihat seperti gambar bagian kanan. Kalau zoom nya ekstrim akan seperti gambar di bawah ini:

Keliatan kan kalau gambarnya terdiri dari kotak2 warna?
So, apa gunanya pengetahuan ini? Trust me dude, ini akan jadi patokan yang penting buat belajar Photoshop nantinya.
Okey, sampai ketemu di postingan berikutnya.

Tidak ada komentar: